Zivaa mengendarai mobilnya di atas kecepatan rata-rata. Tidak perduli lagi keselamatan dirinya, yang penting sekarang ibunya. Ini yang dia takutkan untuk menceritakan masalahnya pada sang ibu. Sukma yang memiliki riwayat jantung sangat Zivaa jaga betul kesehatan ibunya itu. Sebisa mungkin hanya kabar baik saja yang dia bagi pada sang ibu. Karena Seno menghubungi Sukma, wanita setengah baya itu jadi memaksa Zivaa bercerita. Setelah selesai cerita tidak lama Akbar kembali menghubunginya dan memberitahu kalau Sukma kolaps. Hampir dini hari Zivaa tiba di rumah sakit di kampung halamannya. Dia yakin betul kalau Sukma pasti masuk IGD. Kakinya pun melangkah lebar dari keluar mobil sampai ke IGD. "Mbak Zivaa," panggil Akbar saat dia melihat kakak sepupunya itu celingukan. "Akbar," balas Zivaa.