28 | Bukan Prioritas

1606 Kata

Mulya duduk di depan Tya sambil mengutak atik ponsel, tak lama kemudian ia meletakkan ponselnya di atas meja dan menghendikkan dagu ke arah ponsel Tya, isyarat agar Tya memeriksanya. Senyum cerah Tya langsung terbit begitu melihat notifikasi transferan dana masuk ke rekeningnya. "Jadi, apa yang Mas Iya mau tahu tentang Yuri? Bilang aja, aku pasti bantu jawab dengan senang hati." Mulya memutar bola mata jengah, Tya selalu tahu bagaimana cara memerasnya. "Katakan aja laki-laki gimana yang Yuri suka." "Ya ampun, Mas serius cinta sama Yuri?" seru Tya takjub meski sebetulnya itu bukan sesuatu yang mengherankan. "Kamu Mas bayar 2 juta bukan buat tanya-tanya, tapi buat jawab." "Mas Iya nggak akan repot-repot ingin jadi laki-laki yang Yuri suka kalau nggak beneram cinta sama dia. Udah la

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN