"Aku berangkat dulu," ujar Mulya disambung dengan ciuman di pipi Yuri sembari mengusap kepalanya. Yuri tersenyum selebar yang ia bisa. "Hati-hati, Mas Mul." Mulya balas tersenyum lagi, lalu masuk ke dalam mobilnya. Yuri melambaikan tangan ketika mobil itu mulai bergerak, dan ketika mobil itu semakin menjauh, dalam sekejap senyum di wajah Yuri lenyap. "Kayaknya honeymoon singkat kalian berhasil, tuh." Mbak Rini menyenggol lengan Yuri menggoda. "Mbak perhatikan sejak tadi, sikap Mas Iya jadi lebih manis dan hangat ke kamu." "Iya, dia emang lagi berusaha nunjukin sikap manisnya ke aku." "Bagus, dong." "Bagus?" Yuri terdiam lama, ia melipat tangannya bersendekap di dadaa dengan pandangan menerawang entah ke mana. "Hmm..., aku nggak yakin." "Maksudnya?" Dengan sekejap Yuri mengu