Sebelum turun dari mobil Vernita, Yuri sempat meminta Vernita untuk menggambar alisnya agar cetar, kalau pinjam istilah orang-orang. Wajahnya yang semula pucat, sedikit lebih tegas dengan bantuan make up. Yuri menutupi bibir kering dan pucatnya dengan lipstick cherry yang tampak sedikit mengkilat dan manis di bibirnya. "Yakin nggak mau gue tunggu?" "Nggak usah, gue bisa pulang pesan taksi. Lagian, kedepannya gue akan banyak merepotkan elo." "Santai aja kali, Yur. Kalau bukan karena lo sama Tya, hidup gue mungkin makin nggak bener." Setelah aborsi dan dijauhi oleh orang-orang yang tidak setuju dengan aborsi, Vernita sempat sangat terpuruk. Semua orang menyalahkan dirinya, menuduhnya perempuan yang bukan-bukan padahal dia hanya berhubungan badan dengan pacarnya saja. Memang gaya pacaran
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari