Pagi kembali datang terasa lebih cepat dari hari-hari sebelumnya bagi Angela. Entah kenapa. Bahkan matahari pun bersinar lebih terik saat dia membuka jendela. Lama Angela memandangi sinar matahari yang menembus pohon-pohon di depan jendela kamar Rane, sampai terdengar suara lenguhan dari si pemilik kamar. Angela menoleh ke arah tempat tidur di mana Rane berada, pemuda itu masih belum bangun. Angela sedikit heran dengan Rane yang tidak terusik dengan gerakannya saat menuruni tempat tidur tadi. Mereka memang tidur di satu tempat tidur yang sama, tetapi tidak pernah melakukan apa-apa. Masalah dia selalu terbangun dalam pelukan Rane setiap pagi tak pernah dipikirkan Angela, juga bibirnya yang kadang membengkak atau ruam merah samar di sekitar leher. Menurut Angela itu hanya karena udara di s