Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
“Bukan apa-apa, bu. Hanya membahas pelajaran, kami bertanding untuk menjadi terbaik” ucapku yang seketika itu membuat ibu Kuna kembali duduk dengan tenang. “Apa itu benar?” tanya ibu pada dua putranya. “Ya ibu, ya kan Zanko?” jawab Yasashi meyakinkan ibu, dan melempar pertanyaan pada Zanko. “Ya benar, ibu tidak perlu khawatir. Kami hanya ingin memastikan adik perempuan kami juga mendapatkan hal yang sama seperti kami, menjadi yang terbaik” jawab Zanko. “Oh baiklah” Aku tersenyum, “Jika begitu aku bergegas pergi ya, tasku saja sampai aku lupa meletakkannya di kursi. Terima kasih untuk hari ini” ucapku segera berdiri dan pergi. Tidak lama kepergianku, Zanko dan Yasashi juga berpamitan lalu pergi. Aku telah menginjakkan kaki di luar rumah ini, aku secepatnya berlari. Menikmati keind