Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
“Dia ada di ruang tamu. Kamu akan menemuinya, dan meminta maaf padanya kan?” “Ya tentu saja” “Serius?” “Ya serius! Ah, ya... aku tidak serius minta maaf padamu. Kamu bukan ibumu!” ucapku segera keluar dari kamar dan pergi menemui Nyonya besar. Zanko yang mendengar jawaban Zhi Zhe begitu ia mulai kesal, “Oh, ya memang. Aku bukan anak perempuan! Apa maksudmu menyamakan aku dengan anak perempuan?” ucapnya sembari menyusul diriku. “Aku tidak mengatakan dirimu anak perempuan loh!” “Aaarrhh.... tapi kamu katakan tadi! Itu sama kamu meremehkanku seperti anak perempuan!” “Oh, tapi aku tidak begitu. Kamu yang mengatakannya sendiri!” “Hei! Kamu harus minta maaf padaku! Harus!” “Tidak akan, aku menarik kata- kataku jadi aku tidak akan meminta maaf pada Zanko!” Di anak tangga terakhir, Zanko