Setelah Nuri masuk ke dalam rumah, Hans berdiri mengamati sekitar rumah besar yang terbuat dari kayu tetapi terlihat memiliki semua fasilitas yang membuat hidup begitu nyaman. Hans masih tidak menduga sekaligus tidak percaya kalah Nuri yang akan menikah dengannya adalah Nuri yang memiliki kosa kata paling banyak setiap kali mereka bertemu. “Aku ingin tahu sudah berapa lama dia tahu kalau aku adalah lelaki yang akan menjadi suaminya. Tidak mungkin dia begitu berani padaku di kantor kalau dia tidak tahu siapa aku.” “Aku yakin tidak ada karyawan yang memiliki semangat begitu tinggi untuk berdebat dengan pimpinam di kantornya kalau dia tidak mempunyai alasan tertentu. Aku tidak mengira kalau Nuri adalah wanita yang sangat menikmati statusnya,” gumam Hans mulai tidak suka dengan pengaturan