Keesokan hari kemudian Dimas sudah duduk di ruang makan menunggu Ferdi turun. Sebenarnya lelaki itu tidak ingin menanyakan kepada sahabatnya apa yang terjadi semalam, tetapi sebagai manusia biasa rasa ingin tahu pun bergejolak. Apakah benar Cha-cha masih berada di kamar Ferdi? Atau justru sudah mengendap-endap pulang? Pemikiran itu membuat Dimas tersedak saat Ferdi menyapanya. “Pagi, Bro!” “Uhuk! Uhuk! Uhuk!” “Sorry ... Bikin kaget, ya? Kirain belum minum kopinya. He he he ....” Wajah Ferdi terlihat berseri-seri membuat Dimas semakin bertanya-tanya. Ferdi duduk di hadapan Dimas dan Bi Jainun segera menyajikan kopi untuk Ferdi. Dimas masih menatap lekat sahabatnya itu. “Fer ....” Dimas memulai bertanya daripada hati tersiksa dan bertanya-tanya “Hmm ... Apa?” Ferdi tidak melihat ke ar