Rena keluar dari kamar Rain. Ia menatap Ari dan Daren tajam. Ia baru tahu ada seorang abang yang seperti Ari. Tak bisa ia percayai itu semua, tapi apa boleh buat. Ia sudah melihatnya dengan mata kepalanya sendiri. Ratapan pilu Rain yang dipermainkan oleh abangnya sendiri. Rena menutup pintu kamar Rain dengan sangat kencang, membuat Daren, Ari dan Syena melirik ke atas. "Gimana Rain?" tanya Daren dan Ari serentak. Rena menatap Ari sebentar lalu menatap Daren. Rena mengangkat bahunya,"Ntah.." jawab Rena singkat. Gadis itu lalu melangkah menuju pintu keluar rumah. Ari menatap Rena sampai punggung gadis itu tak terlihat lagi. Ari mengusap wajahnya kasar lalu mengejar Rena. Beruntung gadis itu belum jauh. Ari meraih jemari Rena membuat tubuh Rena terputar menghadap Ari. "Kamu mau kema