"Kesempatan kedua itu selalu ada untuk melihat ketulusan seseorang.." Kalimat pendek dari Ari tersebut tak pernah bsia lenyap dari otak Rain. entah kenapa ini sungguh mengganggu untuknya. ia tak ingin dihantui seperti ini. apa salah jika dirinya memilih untuk menjauhi daripada memaafkan? kenapa seolah semua menyerangnya saat ini. menyerang? oh ayolah. tentu saja itu perasaan Rain saja. karena faktanya, hatinya lah yang tak terima kenyataan tentang semuanya. kenyataan tentang dirinya yang telah disakiti dan memberikan kesan traumatik untuk dirinya sendiri. karena jika dipikir kembali, ucapan Ari barusan ada benarnya juga. kesempatan kedua itu selalu ada. namun entah kenapa rain tak bisa memberikan kesempatan itu pada Daren. apa ia egois?. tidak bukan?. Rain menyibak selimut tebalnya. i