Suasana di ruang BK mendadak suram. Sejak kedatangan bundanya, Daren sama sekali tak bisa berkutik. Ia hanya menunduk seolah sedang menyesali perbuatannya. Otaknya mendadak bodoh. Entah kenapa ia bisa segila ini. Hanya karena efek Rain yang mengatakan ia menang dalam taruhannya. Ingin rasanya Daren membenturkan kepalanya ke dinding agar ia sadar jika perbuatannya ini akan membunuhnya, tapi itu terlambat. Ia sudah mati secara perlahan. Daren melirik bundanya dari sudut matanya. Ia meringis melihat wajah sang bunda. "Maafkan kelakuan anak saya, saya akan mencoba mendidik Daren lebih ketat lagi. Saya benar-benar menyesal atas tindakan Daren Pak." ucap wanita dewasa yang terlihat sangat cantik. Kelakuan Daren yang anarkis dan ugal-ugalan l, membuat pihak sekolah harus memanggil orang tua