Rahasia Keysa

1020 Kata
"Aku lupa, kalau kamu tidak akan menyenangkan aku tanpa harga," ucap Alsaki, "Hm, kamu benar."jawab Keysa, "Aku tahu kamu seorang gadis yang baik," ungkap Alsaki yang membuat Keysa tertegun mendengar ucapan Alsaki. Keysa segera merespon ucapan Alsaki dan menatap Alsaki, "Jangan berlebihan memuji aku, dan perlu kamu ingat, aku bukan seorang gadis lagi, aku seorang wanita sekarang, kamu yang telah membuat aku menjadi seorang wanita." kata Keysa yang memberikan koreksi, Alsaki tersenyum mendengar apa yang Keysa katakan. Alsaki mencintai gadis yang telah berubah menjadi seorang wanita dewasa karena dirinya, "Ya, lebih tepatnya aku membantu kamu," ungkap Alsaki, "Tsk, kenapa kamu perhitungan sekali?" ketus Keysa yang tidak suka Alsaki mengungkit kejadian malam itu, malam dimana Keysa dijebak oleh Deas, kekasih gelap Keysa. "Aku tidak akan perhitungan, aku hanya mengikuti alur yang kamu buat, Keysa," aku Alsaki yang membuat Keysa menghela nafas panjang, "Yah, kamu selalu benar," timpal Keysa, "Sampai kapan kamu akan berhubungan dengan mereka, Keysa?" tanya Alsaki yang sarat akan rasa tak suka, membuat Keysa kelabakan, apakah Alsaki mengetahui perangai Keysa selama ini? "Mereka? Maksud kamu?" tanya Keysa pura-pura tidak tahu, "Para pria tua yang menjadi penyokong dana kamu," jawab Alsaki tanpa basa-basi membuat Keysa tersenyum, dan tidak menunjukkan kepanikan di paras ayu miliknya. "Ckckck, kenapa kamu menyebut mereka dengan kejam?" tanya Keysa kemudian, "Ya, karena mereka pantas disebut seperti itu," jawab Alsaki yang tak mau kalah dari para kekasih gelap Keysa, "Lalu apa bedanya kamu dengan mereka?" tanya Keysa sengit, "Jelas berbeda, aku lebih muda, single, meskipun aku seorang duda," jawab Alsaki penuh percaya diri, "dan yang paling penting aku menjadikan kamu sebagai prioritas utama aku," imbuh Alsaki membuat Keysa terkekeh,"kamu melakukan hal itu karena kamu menginginkan sesuatu dari aku, Alsaki, Jika keinginan kamu terpenuhi, maka kamu dengan senang hati akan meninggalkan aku. Benar,kan?" tanya Keysa yang membuat Alsaki menganggukkan kepala. "Kamu benar. Ternyata kamu tidak sebodoh itu," ungkap Alsaki yang membuat Keya melongo, ** Raymond meletakkan secangkir kopi di meja, menatap Keysa yang tampak memandang gawai di tangan, "Kenapa wajah kamu kusut?" "Wajahku bukan kemeja," jawab Keysa ketus, "Lalu? Kenapa kamu tidak seperti biasanya?" tanya Raymond kepo, "Alsaki tahu aku memiliki banyak kekasih," jawab Keysa, "Itu bukan hal baru yang harus kamu ceritakan kepadaku, seharusnya Alsaki tidak terkejut dengan perangai kamu itu," cibir Raymond. "Mulut kamu sangat kejam!" maki Keysa, "Key, aku lihat Alsaki pria yang baik," "Lalu?" "Apa kamu tidak berfikir untuk berhenti menjadi simpanan pria tua yang selalu memanfaatkan kamu?" Keysa melirik tajam Raymond, merasa apa yang Raymond katakan tidak benar,"hubungan kami, hanya hubungan simbiosis mutualisme saja, Mon. Jangan berfikir berlebihan," ungkap Keysa, "Apa kamu yakin? Aku rasa, hubungan kalian tidak akan se-sederhana itu," sanggah Raymond yang membuat Keysa menghela nafas panjang, "Kamu terlalu men-dramatisir keadaan" "Ckckck, kamu tidak berani mengakui perasaan kamu, Key!" "Mon, jangan buat aku memikirkan hal yang tidak perlu, karena yang aku cintai itu-," "UANG!" potong Raymond yang membuat Keysa mengacungkan dua jari jempolnya secara bersamaan. Raymond menatap sahabatnya yang saat ini sedang menikmati secangkir kopi yang dia buat beberapa menit yang lalu. Ketika Raymond bersiap meninggalkan Keysa, ponsel Keysa berdering, tampak panggilan dari Alsaki yang tertera di layar pipih milik Keysa. Keysa menerima panggilan telfon itu dengan sumringah, terlihat jelas binar kebahagiaan di mara Keysa yang membuat Raymond menatap Keysa dalam diam, memperhatikan gerak-gerik Keysa saat berinteraksi dengan Alsaki. Keysa menunggu kedatangan Alsaki di cafe. Alsaki menerima ajakan Keysa untuk menikmati sore hari dengan secangkir kopi di cafe. "Tsk, kenpa kamu lama sekali?" tanya Keysa yang melihat kedatangan Alsaki, "Aku ada rapat penting, maaf," sesal Alsaki yang menggandeng tangan Keysa dan membawa Keysa untuk duduk bersamanya. "Oh," sahut Keysa,"kamu sendiri? Kavi dimana?" tanya Keysa yang merasa Alsaki datang seorang diri, "Aku tidak perlu mengajak orang lain, saat aku sedang bekencan dengan kekasihku," jawab Alsaki yang meletakkan tangan Keysa diatas meja. Seketika pipi Keysa merona ketika Alsaki mengatakan hal itu,"apa kamu sengaja ingin membuat aku salah paham?" tanya Keysa, "Aku hanya mengatakan apa yang sedang aku rasakan," ungkap Alsaki, Sayangnya, Alsaki dan Keysa tidak bisa menikmati moment indah mereka bersama, karena Deas datang dan bergabung bersama mereka, "Siapa dia?" tanya Deas yang menyingkirkan tangan Alsaki yang tengah menggenggam erat tangan Keysa, "Kamu sedang apa?" tanya Keysa yang tak suka dengan kedatangan Deas, "Aku datang karena kamu memutuskan hubungan kita secara sepihak, aku tidak ingin kamu meninggalkan aku begitu saja." jawab Deas yang membuat Alsaki tersenyum sinis, "Tsk, hubungan kita sudah berakhir, jadi jangan ganggu aku," pinta Keysa, "Apa karena dia?" tanya Deas sembari menunjuk ke arah Alsaki. "Hm,"sahut Keysa yang membenarkan apa yang dikatakan Deas. "Apa kelebihannya?" tanya Deas, Alsaki tersenyum, menahan Keysa untuk menjawab pertanyaan Deas, Alsaki menatap Deas dengan tatapan yang meremehkan lawan bicaranya, sangat khas Alsaki. "Benar, aku tidak memiliki kelebihan seperti seorang isteri, aku seorang duda, dan aku tidak lebih kaya dari kamu, hanya saja aku bisa melahap perusahaan mertua kamu dengan mudah. Apa itu tidak cukup memenuhi kualifikasi untuk menjadi saingan kamu, ah, maaf aku ralat, sebagai pengganti kamu?" Deas menggenggam erat tangannya sendiri, menahan emosi yang mulai menyeruak di dalam hatinya, "Kamu sedang meremehkan aku?" tanya Deas, "Seseorang yang hanya bersembunyi di balik kekuasaan orang lain, terlihat seperti pengecut yang tidak berani mengungkapkan identitas diri," jawab Alsaki yang membuat Deas semakin kesal. "Kamu sengaja mempermalukan aku di depan Keysa?" "Aku hanya membuat kamu lebih sadar diri," "Tsk, baiklah. Jika itu yang kamu inginkan, aku akan menghadapi kamu dengan baik, kamu tidak bisa menghindar, karena kamu merebut seseorang yang aku cintai," "Seharusnya kamu mencintai isteri kamu, bukan Keysa," tandas Alsaki yang membuat Deas menggeram kesal, Bruak! Deas berhasil membuat Alsaki limbung dan mendapatkan sebuah bogeman mentah di parasnya yang rupawan. "Deas!" panggil Keysa yang tampak terkejut dengan apa yang dilakukan Deas. "Dia pantas mendapatkannya, Keysa!" ungkap Deas, "Jangan pernah temui aku lagi," pinta Keysa,"Mon! Bawa dia keluar, jangan biarkan dia datang ke cafe kita lagi!" titah Keysa yang membuat Raymond berlari ke arah mereka dan membawa Deas menjauhi Alsaki dan Keysa. "Apa kamu baik-baik saja?" tanya Keysa khawatir dengan Alsaki yang menyeka darah diujung bibir Alsaki, "Sedikit sakit, tapi sepadan dengan apa yang aku dapatkan. Benarkan?" tanya Alsaki yang membuat Keysa tertegun menatap sosok Alsaki di hadapannya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN