31. Bukan Maksud Menolak

1130 Kata

"Apa Mami sudah sembuh?" Cahaya kembali bertanya. Senyum kuberikan padanya sembari menjawab. "Alhamdulillah. Mami sudah baikan." "Syukurlah." "Pak Surya," sapaku pada papinya Cahaya. "Selamat malam, Tari. Maaf jika saya harus datang ke sini. Ini Cahaya maksa banget pengen ketemu Tari." "Iya, Mami. Habisnya aku cari-cari di kedai, maminya nggak ada. Padahal aku mau kasih undangan ulang tahun." "Loh, memangnya Cahaya mau ulang tahun?" tanyaku memastikan. "Iya. Malam minggu besok. Mami harus datang pokoknya." "Insyaallah Mami akan usahakan." Cahaya menyerahkan undangan yang tadi dia pegang. Aku membacanya sekilas. Rupanya anak itu akan berulang tahun yang ke delapan. "Nanti Mami datang sama Kak Rey, Kak Iyan dan Adek Mondy, ya?" pintanya lagi dengan sedikit merajuk. Aku pun mengang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN