36. Ulang Tahun Cahaya

1050 Kata

Aku dan anak-anak sudah bersiap pergi ketika mobil jemputan yang Pak Surya kirimkan tiba di depan rumah. Aku menelisik mobil mewah yang lagi-lagi berbeda dengan mobil biasanya yang Pak Surya pakai. Rupanya, Rey pun memiliki pemikiran yang sama denganku. Remajaku itu menjawil lenganku sembari bertanya, "Bun, itu beneran sopir Om Surya?" "Sepertinya iya." "Mobilnya ganti lagi. Apa Om Surya punya showroom mobil?" "Sst!" Aku meminta Rey menutup mulut ketika seorang lelaki tinggi kurus dan lumayan sudah berumur, berjalan menghampiri kami yang duduk di teras. Aku lekas berdiri menyambut. "Selamat sore, dengan ibu Mentari?" "Iya. Saya, Pak." "Saya Nardi. Sopir pribadi Pak Surya. Saya diminta datang untuk menjemput Bu Tari." "Oh, iya Pak. Tadi Pak Surya juga sudah mengatakan pada saya." "

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN