19. Kedekatan Cahaya Dan Anak-anakku

1107 Kata

Kini tinggallah aku hanya duduk berdua bersama Pak Surya. Suasana mendadak canggung karena aku sendiri tidak tahu harus mengobrol apa. Beruntung ada Udin yang lewat setelah mengantar pesanan untuk pembeli. Aku memanggilnya. "Udin! Bisa minta tolong buatkan kopi?" "Baik, Bu." Udin pun berlalu, kembali meninggalkan kami hanya berdua. Kulihat Pak Surya sedang melihat-lihat suasana kedai. "Tumben masih sepi. Biasanya setiap saya datang ke sini kafe ini tidak pernah sepi pengunjung." "Mungkin karena masih pagi, Pak. Jadi belum banyak yang datang." "Ah, iya benar. Saya yang datang kepagian. Karena biasanya saya datang ketika siang atau malam." "Hari libur begini biasanya akan lebih ramai dari hari biasa, Pak. Makanya saya sudah stand by di sini sejak pagi." Pak Surya mengangguk-anggukkan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN