"Kalian ini pagi-pagi sudah ribut saja. Ada apa?" Ibu yang tiba-tiba sudah ada di antara kami pun bertanya. Aku belum menjawab karena keduluan oleh Iyan. "Kita mau ke pantai!" Kening ibu mengernyit. "Pantai?" "Iya. Sama Cahaya." Iyan menambahkan makin membuat ibuku kebingungan. "Cahaya siapa?" Aku dan Rey saling tatap dan membiarkan Iyan menjawab lagi. "Teman kami, Nek." "Teman?" "Iya." Ibu menatap padaku. "Bener Ri kalian mau ke pantai sama temannya Iyan?" Kulirik Rey yang juga sepertinya enggan memberikan penjelasan. Aku pun memilih menganggukkan kepala membenarkan. "Iya." Daripada ibu banyak bertanya yang macam-macam jika aku bercerita tentang Cahaya dan Pak Surya. "Berangkat jam berapa? Tahun baru begini biasanya jalannya ramai. Kalian harus berhati-hati di jalan nanti. Bawa