... Berada di tubuh yang sama, dengan jiwa yang berbeda membuatku merasa seperti sedang berbagi rumah dengan teman. Namun, kali ini aku hanya diam dan membiarkan Nilemira mengambil alih. "Ini adalah kamarku dulu, Neith," ucapnya dengan suara luar. Mungkin jika dilihat orang lain, aku seperti sedang bicara dengan diriku sendiri. "Yang Mulia King Khebe sangat menyayangiku, Neith. Aku pun sangat mencintainya," ucap Nilemira. Menggunakan tubuhku, Nilemira menyusuri kamar itu, lantas memandangi setiap pajangan di sana. Meja rias, kain-kain sutra miliknya dan bebagai perhiasan yang tertata rapi di meja rias. "Semuanya masih seperti dulu," ujar Nilemira, yang kemudian duduk menatap cermin kristal. Dia memandangi wajahku. "Kau cukup mirip denganku Neith, tapi tidak sama persis,' ungkapnya. "