Paul tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya saat melihat siapa sosok yang bertamu di rumah Abbas, bayangkan saja, setelah kalian membuka pintu, berdirilah sesosok kakek tua yang ditemani barisan dari pasukan berjubah putih, siapa pun pasti akan kaget melihatnya. Apalagi, si kakek dengan lancangnya mengatakan bahwa ia hendak memurnikan si pemilik rumah, bukankah itu menyebalkan sekali? Memangnya apa yang akan ia murnikan? Lagipula, apa arti dari 'memurnikan' yang ia katakan? Masih banyak kemungkinan-kemungkinan yang dapat diartikan dari istilah itu, tapi yang jelas, pasti bukan sesuatu yang baik. Karena tak tahan dengan omongan si kakek yang seakan-akan meremehkan mereka, Paul pun mulai memberanikan diri untuk bersuara, tidak peduli kalau lawannya kali ini bukan hanya sepulu