Seketika, suasana di dalam ruangan Sang Presiden jadi hening saat Jeddy melontarkan pertanyaan itu dengan nada yang menggeram. Si Ninja Hitam itu menolehkan pandangannya pada Jeddy dan tersenyum, meski senyumannya tak tertampak karena tertutupi kain hitamnya. "Oh! Kau itu temannya, ya! Aku juga menonton penampilanmu, loh. Kau hebat sekali. Tapi...," Mendadak Si Ninja Hitam itu mengeluarkan kunai dari saku pakaian ketatnya dan disodorkan tepat ke depan hidung Jeddy. "... jaga sikapmu di hadapan Sang Presiden, kau tidak punya hak bahkan untuk sekedar menggeram di sini, Bocah. Hehehehe!" "Sudah cukup," Merasa pertikaiannya makin serius, Erick Osvaldo meminta Si Ninja berhenti melakukan ancaman-ancaman seperti itu pada Jeddy. "Terima kasih telah membawa anak ini kemari. Kau tidak perlu mengk