Bab 3

2145 Kata
Mereka sudah sampai di Mall, seperti yang sudah di rencanakan sebelumnya mereka mengisi perutnya terlebih dahulu. Hari ini Skyla ingin memakan makanan pedas, dirinya ingin melampiaskan apa yang membuatnya kesal karena memang dirinya merasa sudah mengusahakan yang terbaik tetapi dosennya malahan tidak datang, entah dia kesal saja dengan hal itu. Tetapi walau begitu dia harus bisa menahannya karena dia juga tidak tau apa yang membuat dosen tersebut tidak bisa datang dan mengajar seperti biasanya. "Eh tapi dosen itu kayaknya memang sibuk" celoteh Rosita. "Tau dari mana?" tanya Skyla. "Ini dosen killer bukan?" tanya Rosita balik dengan memperlihatkan foto kepada Skyla. "Iya, ini siapa memang Ca?" tanya Skyla penasaran. "Ini statusnya Tante, om lagi operasi soalnya jantungnya bocor" jawab Rosita. Skyla langsung merasa bersalah, dirinya tidak tau apapun tetapi langsung menjudge Kenzo dengan tidak berperasaan seperti itu. Seharusnya memang dia tau dosen tersebut selalu datang tepat waktu, jika tidak ada kesibukan yang mendesak dirinya tidak akan telat ataupun absen dalam mengajar mahasiswa nya. "Mana udah negatif thinking duluan, eh ternyata ada yang lebih penting yaitu menyelamatkan nyawa orang yang memang membutuhkan bantuan" jelas Skyla. "Syukurlah kata Tante kondisi om membaik, tapi belum sadar sih masih dalam pengaruh obat bius" jelas Rosita. Operasi jantung bocor memang membutuhkan bius total, dia pun tau bahwa mungkin pasien membutuhkan banyak waktu untuk bisa sadar dan berangsur seperti semula. "Syukurlah ikut seneng weh" ujar Skyla. Ketika mereka sedang duduk menunggu makanan kini mereka melihat Kenzo, dia bersama dengan wanita yang sangat cantik, terlebih orang itu adalah salah satu mahasiswa. "Beh, Pak Kenzo bukan?" tanya Rosita. "Iya sih, Pak dosen galak itu" jawab Skyla. "Udah punya cewek ya? baru tau gue" ujar Rosita. "Anak kampus kita juga tuh" ucap Skyla. "Wah ini, cakep ya ceweknya" tambah Rosita. Entah kenapa ketika mengatakan hal itu ada sedikit rasa sesak di d**a, Ada suatu hal yang mengganjal di hati Skyla. Dia tidak tau apa yang dia rasakan tapi dia harap dia tidak akan berlebihan dan bahkan terlalu kecewa dengan apa yang tidak seharusnya dia rasakan. Skyla ingin menikmati hidup dengan tenang, dia tidak ingin memikirkan banyak hal perihal jodoh atau apapun itu, memang mungkin itu hal yang wajar jika dia memiliki perasaan seperti itu karena memang Kenzo memiliki paras yang rupawan, semua orang pasti juga akan senang jika bisa mendapatkan Kenzo, dia orang yang sangat pintar dan berbakat karena itulah banyak orang yang mengidolakan dirinya. "Ngapa diem? jadi kecewa ya? ngaku?" goda Rosita. "Apaan Weh, padahal nggak karena itu" jawab Skyla. "Terus karena apa?" tanya Rosita. pembicaraan mereka terhenti karena Rosita yang terus mendapatkan telepon dari kakaknya, ini kadang kadang Galih minta di slepet apa gimana kok ya ngeselin banget nih jadi orang. "Bentar sky, Abang lagi ribut gatau ngapain ni orang" ujar Rosita langsung mengangkat teleponnya. Rosita mendengar apa yang kakaknya katakan, dia langsung celingukan entah apa yang sekarang dia lakukan kenapa seperti ini. "Di tempat makan ini Lo yang biasa kita datang, eh itu sini balik badan Bang" ucap Rosita. "........" Galih. "Sini Bang, dah lambaikan tangan nih Ica, cepet ah balik badan nanti langsung lihat Ica" ujar Rosita. Tak lama kemudian telepon terputus dan Galih datang. Entah kenapa tiba-tiba dirinya menyusul Rosita tapi yang Skyla ketahui ini merupakan bukan hal yang kebetulan karena sejak awal Galih sudah tau jika mereka kesini. "Tumben nyusul kenapa bang?" tanya Rosita. "Pengen aja dek," Jawab Galih. Galih juga langsung memesan makanan, dirinya juga lapar karena itulah dia menyusul adiknya, lagi pula di rumah sedang sepi karena Papa dan Mamanya lagi keluar kota dan akan menginap di sana. "Mama jadi ikut papa ?" tanya Rosita. "Jadi, katanya nginep!" jawab Galih agak sewot. Mama dan Papanya sampai sekarang masih bucin seperti anak muda, kemanapun papanya pergi maka mereka akan selalu bersama. "Biasa lah Papa, mana mungkin mau sendirian tanpa Mama" Jawab Rosita. Kakak beradik itu sedang ngobrol dengan asik sedangkan Skyla hanya memperhatikan mereka. Ini merupakan urusan keluarga dan dirinya tidak mau ikut campur di dalamnya. "Diem aja dek" ucap Galih pada Skyla. "Engga kak, lagi menyimak kok" jawab Skyla. "Dih, kayak nyimak koran aja" jawab Galih. Skyla senyum, Mereka memang sudah dekat tapi sekarang dia semakin merasa melihat Galih dengan cara yang berbeda, Galih terlihat ada sedikit rasa dengannya entah itu apa dia tidak tau akan hal itu. Skyla hanya merasakan ada suatu hal yang berbeda pada Galih. Dia tidak berharap ini merupakan suatu hal yang buruk karena setiap orang bebas menentukan pilihan apa yang harus dia ambil dalam hidupnya. "Jangan senyum dek, nanti kamu bikin Abang makin klepek-klepek" ucapan Galih membuat Skyla terkejut. "Cie, Abang suka sama Sky?" tanya Rosita langsung. "Haha, Sky cantik" jawab Galih membuat Skyla bingung. Untuk saat ini dirinya memang sama sekali tidak memikirkan pasangan terlebih dahulu, dia hanya ingin segera menyelesaikan kuliah dan bercita cita menjadi dokter seperti papanya. Dia tidak mau ada suatu hal lain yang akan menghalangi segala hal yang dia inginkan. "Ambigu banget sih jawabannya" ujar Rosita. "Ya kan emang benar, adik Abang cantik begitu juga Skyla juga cantik" ucap Galih. Untuk mengalihkan pembicaraan kini Rosita mengajak ngobrol Skyla, entah mengobrol apa yang terpenting kondisi saat ini tidak hening. Skyla anaknya kadang pendiam dan ceria entah apa yang dia rasakan terkadang hal itu tidak diketahui oleh Rosita. "Kalau ada apa-apa hubungi Abang aja Sky, apalagi kamu kan emang jarang ada temen di Rumah, bukan maksud Abang mau temenin kamu di rumah tapi kalau misalkan ada hal yang mendesak gitu boleh kok hubungi Abang. Om kan emang sibuk" ujar Galih. "Makasih ya Bang Galih" jawab Skyla. Skyla tau Abang dari Ica memang sangat baik padanya, apalagi mereka udah kenal sejak lama karena itulah Skyla percaya bahwa Galih adalah orang yang baik, selama ini dia tidak pernah melihat Galih melakukan suatu hal yang aneh ataupun menyakiti orang lain karena itulah dia berharap dengan adanya ini hidupnya kedepannya akan semakin baik lagi tanpa ada suatu hal yang terjadi. Skyla ingin bahagia walaupun tidak memiliki kehidupan yang lengkap, dia akan terus melakukan yang terbaik walaupun rasanya sangat susah untuk melakukan semuanya, tapi dia akan tetap semangat dalam menjalani Kehidupan kedepan nya. *** Setelah selesai makan mereka langsung menuju toko sepatu sesuai dengan yang diinginkan Rosita, disini kadang Skyla merasa iri apalagi melihat kedekatan kakak dan adik di depannya ini. Skyla tidak pernah merasakan hal yang dirasakan oleh Rosita, dirinya saja bahkan kini hanya bersama dengan Papanya di rumah yang memang lebih banyak menghabiskan waktunya untuk membantu pasiennya. "Sky, Mau beli apa? Abang beliin" ucap Galih. "Enggak bang, Sky lagi ga pengen belanja " jawab Skyla. "Tuh si Ica dia mah aji mumpung, mentang-mentang Abang yang traktir dia katanya mau beli 2" jelas Galih. "Ah Abang sih, kan emang dari awal ada dua sepatu yang diincar sama Ica" jawab Skyla. "Aduh datang di waktu yang nggak tepat ini mah" ucapan Galih membuat Skyla tertawa. Memang terkadang hidup tidak adil baginya, tapi dia masih bersyukur diberikan kehidupan dengan baik seperti ini. Skyla hidup dan bisa bersekolah bahkan memiliki teman seperti Ica yang sangat baik kepadanya, Semua ini merupakan hal yang wajib di syukuri olehnya. Dia tau pasti, suatu saat nanti Tuhan pasti akan memberikan suatu hal yang indah baginya entah kapan tapi dia akan menantikan saat itu tiba. Dalam perjalanan hidupnya dia hanya harus tetap berjuang melakukan yang terbaik karena dia tau pasti orang baik akan mendapat kehidupan yang lebih baik. Papanya selalu memberikan nasehat kepadanya agar dia selalu melakukan yang terbaik karena jika kita melakukan hal baik maka karma baik pula yang akan datang menghampiri kita kedepannya. Hidup tidak ada yang tau kedepannya seperti apa, takdir hidup manusia hanya Tuhan yang mengetahuinya. Mati muda ataupun tua semuanya sudah tertulis sesuai dengan takdir yang telah Tuhan berikan kepada kita. Cobaan yang datang pun sudah Tuhan siapkan untuk membuat kita lebih berjuang lagi dengan kehidupan yang kita inginkan. "Dek, itu di panggil Ica" Ucap Galih dirinya menepuk tangan Skyla karena memang sejak tadi Skyla melamun. "Ah iya Maaf bang, Sky ke Ica dulu ya" pamit Skyla. "Iya Dek" ucap Galih. Galih tidak mau direpotkan adiknya, dia hanya menunggu di kursi tunggu sedangkan adiknya sibuk melihat sepatu mana yang cocok untuk dia pakai. Galih senang, dia datang juga bukan karena dia ingin membelanjakan adiknya, tapi dia datang karena dia ingin melihat Skyla. Entah kenapa, dia tau hal ini memang tidak datang secara tiba-tiba dia sudah kenal Skyla sejak lama tapi baru saat inilah hatinya terasa berbeda, Galih memiliki perasaan dengan Skyla tapi dia bingung akankah Skyla menerimanya atau tidak karena memang saat ini dirinya sama sekali tidak pernah melihat keinginan Skyla untuk menjalani hubungan percintaan, dia sangat fokus dengan pendidikan nya. Galih melakukan ini karena dia pikir lebih baik dia melakukan pendekatan secara perlahan, jujur saja melakukan hal ini adalah suatu hal yang sulit dia hanya takut jika Skyla tidak nyaman dan rasa itu berimbas dengan persahabatan Skyla dengan Rosita, Galih juga tidak akan tega untuk menghancurkan hubungan persahabatan yang sudah terjalin sejak lama itu. Galih hanya akan berusaha dengan baik dia tidak akan memaksakan kehendak yang dia miliki, dia tau memang cinta tidak semudah itu dia memang perlu usaha dan kerja keras untuk mendapatkan wanita yang benar dia suka dengan sepenuh hatinya. Skyla wanita yang kaku, jika dia mengatakan tidak ingin menjalin hubungan terlebih dahulu maka dirinya pun akan melakukan hal itu dia adalah orang yang berpegang teguh dengan pendiriannya. "Abang lihat nih, high heels ini bagus buat Sky kan?" tanya Ica pada Galih. Galih langsung mendekat dan melihat high heels yang sangat cocok untuk Skyla, dia sangat ingin membelikan itu untuk wanita yang dia inginkan. selama ini dia hanya akan mentraktir Skyla jika orang itu ulang tahun karena dia juga bingung, anak itu sangat susah di tebak dan akan terasa kurang nyaman pastinya jika Dia merasa Galih terlalu perhatian kepadanya. "Bagus, bungkus ae lah Dek nggak boleh nolak Sky" ucap Galih. "Abang nih, tumben banget sih kok royal sama adik nya?" tanya Rosita curiga. "Apaan? emang selama ini kalau pergi bareng yang bayarin kamu siapa?" tanya Galih. "Abang" jawab Rosita. "Tuh jawab juga," balas Galih. Adiknya emang kadang-kadang membuatnya kesal, tapi sekesal apapun dia di buat adiknya dia tetap menyayangi Rosita, dia adalah kakak yang baik begitu pula Rosita yang menganggap kakaknya juga seperti itu. Rosita sangat menyayangi Galih, dia tidak mau jika Galih merasa tersakiti kembali dengan berbagai macam perasaan cinta seperti dulu. Jika bisa mengatakan Rosita ingin memiliki pasangan seperti kakaknya, Galih orang baik dan dia orang yang setia tetapi kadang karena kebaikan yang dia miliki itulah banyak membuat orang memanfaatkan Galih. Galih orang yang tidak enakan karena itulah Rosita yang akan turun tangan jika sampai ada orang yang berani mengganggu Abangnya. Jika kalian tau Rosita dan Skyla semuanya mengikuti Karate dan sudah sabuk Hitam, mereka memang sengaja mengikuti olahraga bela diri ini karena mereka pikir ini adalah suatu hal yang penting bagi mereka. Walaupun wanita mereka juga harus bisa melindungi diri mereka dengan sangat baik, Mereka tidak ingin banyak mengandalkan laki laki karena terkadang orang yang sudah kita percaya pun dengan teganya melakukan hal yang menyakitkan untuk kita. Mereka ingin berdiri di atas kakinya sendiri, wanita yang tangguh dan berpendidikan itulah apa yang mereka ingin lakukan. Skyla tau, dia kebanyakan sendiri dan Papanya pula tidak banyak di rumah dia hanya ingin melengkapi kemampuan bela dirinya agar suatu saat jika ada hal yang tidak diinginkan terjadi maka dia bisa tetap Survive dengan dirinya sendiri. kehilangan seorang ibu sudah cukup membuat dirinya sedih, Skyla juga tau jika selama ini Papanya selalu diam-diam merindukan ibu Skyla. Papa Skyla selalu menjaga janjinya untuk tidak menikah dengan wanita lain dan dia juga merawat Skyla dengan baik, walaupun memang Papanya sibuk Skyla tidak pernah marah kepadanya karena dia tau apapun yang papanya lakukan semuanya adalah demi kebaikan banyak orang disini. Papanya tulus membantu banyak orang yang membutuhkan dan dia sangat bangga dengan Papanya, dia akan meneruskan langkah Papanya dengan menjadi dokter yang benar-benar Tulus dan ingin membantu banyak orang yang membutuhkan bantuannya. "Skyla nggak mau Bang, lagi pula Sky baru beli sepatu" jawab Skyla. "Lah, sekali kali Sky kamu emang nggak mau datang pakai sepatu ini di ulang tahun Ica?"tanya Galih. Skyla termenung, akankah dia bersikeras menolak atau tidak karena memang dia merasa tidak enak tapi menolak pun dia merasa tidak enak, di sini dirinya serba salah tapi dia berusaha melakukan yang terbaik, dia akhirnya menerima sepatu itu karena memang sebentar lagi ulang tahun Ica akan dilangsungkan dan dia juga ingin mendampingi Ica di saat ulang tahunnya di laksanakan itu. "Makasih ya Bang, maaf kalau Sky merepotkan" ucap Skyla. "Sama sekali nggak merepotkan sky, ya udah ayo bayar dulu kalau nggak keluar dari sini nanti Ica minta yang aneh aneh lagi kan malah berabe, anak itu kan sukanya yang lain kalau udah dapat yang dia mau" ucap Galih. Rosita tertawa, Abang nya memang yang terbaik, dirinya selalu memperhatikan adiknya dan bahkan menuruti apa yang adiknya inginkan karena itulah dia selalu bersyukur kepada Tuhan telah di berikan orang tua, kakak serta sahabat yang sangat baik seperti ini. bersambung
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN