Pembelaan Tanpa Arti

1042 Kata

Raga menatap nanar Alfonso yang sedang menunggunya untuk bersimpuh di hadapannya saat ini. Dengan senyuman menyudut, Alfonso tengah menikmati perlakuan semena-menanya itu. Dia cukup sabar menunggu pemuda itu memohon padanya demi kepentingan dirinya. Dia tidak punya pilihan lain selain melakukan permintaan tak wajar itu. Demi bisa membawa Krisan keluar dari rumah itu, Raga rela melakukannya. Dia pun bersiap untuk menurunkan tubuhnya di hadapan Alfonso dan melepaskan harga dirinya di mata pria tua itu. Meski sangat berat hati untuk memenuhi permintaan Alfonso, tapi Raga tetap melakukannya. Samapi akhirnya pria bertubuh 180 cm itu benar-benar bersimpuh di depan kaki Alfonso. “Jika bukan demi almarhum bapak, aku tidak akan mau melakukannya.” Batin Raga. “Bagus anak muda. Ternyata kamu m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN