Gayatri melengos begitu saja pergi meninggalkan Arzan dengan emosinya yang memuncak, masuk ke dalam kamar. Wanita itu duduk di pinggir kasur seraya menghela napas panjang. Arzan mengusap kasar wajahnya kemudian menyusul kekasihnya ke dalam kamar. "Aya, kamu belum jawab semua pertanyaan aku!" bentak Arzan. "Untuk apa?" Lelah, wanita itu sudah sangat lelah menanggapi semua pertanyaan Arzan yang posesif. Arzan menghela napas panjang, dia duduk di sebelah Gayatri dan meraih jemari lentik wanita itu. Namun, Gayatri menepisnya. "Seharian aku di rumah menunggu kamu pulang, menunggu kabar dari kamu, apa kamu gak paham? Aku khawatir sama kamu, Sayang." Arzan mulai merendahkan nada bicaranya. "Siapa suruh? Kenapa kamu tidak pulang ke rumah kamu? Ke istri kamu?" Gayatri menatap tajam pria di