Sesekali Gayatri menatap ponselnya, tapi sampai dia menghabiskan makan siangnya ponsel itu tidak kunjung berbunyi. "Sudah selesai?" tanya Rafael. "Iya, sudah." Pria itu mengambil nampan di pangkuan Gayatri dan menaruhnya di luar kamar yang kebetulan ada trolly milik rumah sakit berisi piring kotor bekas makan siang para pasien lainnya. Bukan Rafael tidak tahu kalau Gayatri sejak tadi memperhatikan terus ponselnya tapi pria itu pura-pura tidak tahu. "Ada lagi yang kamu butuhkan?" Hati Gayatri menghangat mendapat perhatian dari Rafael, pengusaha restauran Jepang itu selalu berhasil membuat Gayatri meleleh. "Tidak, aku mau tidur," jawab Gayatri. Rafael paham karena obat yang wanita itu konsumsi membuatnya mengantuk. "Iya tidurlah, aku di temani sambil kerja," ucapnya. "Apa tidak masa