“Tigerly, sepertinya … hidup menjadi hewan buas kesayangan seorang Tuan sepertimu sangat menyenangkan,” ucap Fumo, usai menceritakaan perasaannya kepada Tigerly. “Jika seandainya reinkarnasi itu ada, sepertinya … aku akan memilih bereinkarnasi menjadi seekor hewan buas sepertimu saja, Tigerly, agar para manusia merasa ketakutan hanya dengan mendengar aumanku.” Lanjut Fumo. Hewan buas itu hanya membuka mulutnya lebar–menguap, lalu mengerjapkan mata beberapa kali. “Kau ingin bertukar tempat denganku?” tanya Fumo. “Ah … kau benar, Tigerly. Hanya Tuan yang tidak merasa takut melihat hewan buas sepertimu,” lanjut Fumo dengan nada kecewa. Tigerly mengaum pelan, seakan menanggapi ocehan hantu di sampingnya. Sementara Fumo malah menghela napas dalam. “Ya, aku tahu, kau cukup tertekan dengan