29. Andai Saja

2125 Kata

Baik Shasha maupun Bi Asih betul-betul panik ketika melihat ada darah yang sudah mengaliri kedua paha hingga betis Shasha tidak lama setelah sakit perut yang menusuk menyerangnya. Tanpa sadar, Shasha langsung menangis saat melihat darah itu. Pikiran-pikiran buruk pun langsung berkecamuk di otaknya. Ia sudah tidak menghiraukan lagi sakit yang begitu menggigit yang dirasakannya. Sebab Shasha betul-betul khawatir dengan kondisi bayi yang ada di dalam perutnya. "Bi...tolong teleponin taksi...temanin aku ke rumah sakit..." "Nggak mau telepon Bapak dulu, Mbak?" "Taksi...please...ke rumah sakit sekarang..." Bi Asih pun dengan sigap menuruti Shasha untuk memesan taksi online yang bisa membawa mereka ke rumah sakit. Setelahnya, Bi Asih membantu membawa berbagai macam perlengkapan yang akan di

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN