Ayana kembali memperhatikan sebuah kotak yang diberikan oleh Alfarezi sebelum ia meninggalkan rumah sakit sore hari itu. Sebuah kotak yang berisi coklat dan sedikitpun belum Ayana cicipi. Ia ragu. Dan sekarang adalah waktunya kembali ke rumah sakit lagi untuk melihat kondisi pria itu. Hanya saja, dia tidak menggunakan baju kerjanya, melainkan baju sederhana dengan yang panjangnya selutut, motif polos berwarna hitam. Selalu hitam. Dia tidak menggunakan kendaraan umum lainnya, hanya jalan kaki. Cukup jauh, tapi ia sudah terbiasa melakukannya. Ia terus berjalan, melangkah tanpa halangan sedikitpun, hingga akhirnya sampai di rumah sakit. Hendra yang melihatnya dari arah lorong UGD pun memanggilnya. Melambaikan tangan. "Ayana!" Ayana hanya menoleh, tersenyum tipis tidak berniat dan m