Chapter 22

1506 Kata

Untuk ke sekian kalinya, Romi harus berlari menghindari tembakan beruntun dari Lexus. Pelatih dadakannya itu tengah berdiri di atas pohon sambil menargetkannya. Ia bersembunyi di balik balok buatan di area bermain tembak-tembakan itu, hanya saja permainan mereka agak berbeda dengan apa yang disajikan dalam sebuah taman bermain. Karena senapan yang mereka gunakan asli, juga pisau dan tombak kecil. Hanya sebuah jaket anti peluru yang menjadi penjamin nyawanya, terlepas dari luka-luka yang mungkin saja ia dapat di area tanpa perlindungan seperti tangan, kaki dan kepala. Ia menarik napas panjang-panjang, mengumpulkan sisa-sisa tenaga yang hilang akibat menemani Lexus bermain sejak dua jam yang lalu. Berusaha cepatnya, Romi kembali mengisi pistolnya. Kemudian ia mengarahkannya pada Lexus ya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN