Almahyra menoleh ke kursi belakangnya. Di sana ada seorang ibu-ibu dengan perawakan tambun. Wanita tua paruh baya itu, tersenyum ramah saat Almahyra menoleh ke arahnya. Namun, sepertinya Almahyra malah tidak mengenali sosok wanita senja itu. “Kamu pasti tidak mengenal saya, bukan? Itu sangat wajar karena hanya ibumu yang kenal dengan saya,” ujar Beliau lagi. “Iya, maafkan saya, Bu, jika saya lupa dengan Anda,” sesal Almahyra dengan wajah tertunduk. “Tidak perlu sungkan, Nak, saya ini teman baik ibu sejak dulu kala. Dan kemarin, Beliau datang ke rumah dan menceritakan kisah kalian.” “Oh, iya, Bu. Maafkan ibu saya, kalau Beliau sudah mengganggu ketenangan Anda bersama keluarga.” Almahyra menganggukkan kepalanya, dia tampak tulus memohon maaf. Ibu tadi tampak tidak nyaman dengan keadaan