"Areta, kamu mau kemana? Let me talk" ucap Arta sembari menahan tangan Areta
Areta langsung menepis tangan mantan kekasihnya itu kemudian berlalu saja tanpa melihat ke arah Arta, seakan tidak kehabisan akal, Arta langsung mengejar Areta, menghadang langkah wanita itu agar Areta tidak pergi kemana-mana
"Please, kita gak bisa kayak gini ta" Ucap Arta sembari menahan tangan Areta agar gadis itu tetap di sana, untuk mendengarkannya.
"Gak! Lepasin aku. Aku gak mau" Ucap Areta sembari memaksa Arta untuk melepaskan tangannya.
"Areta... please, let me talk to you" Ucap Arta, lagi.
Areta menghempaskan tangan Arta kuat - kuat , tidak peduli dirinya akan sakit atau tidak , yang jelas ia bisa lepas dari cengkraman tangan lelaki itu
Areta berjalan pergi meninggalkan Arta sendirian di lorong apartement
"Areta, kalau kamu melangkah, itu artinya kamu benar - benar mau putus dari aku" Ucap Arta
Areta berhenti sejenak, kemudian berbalik menatap Arta namun ia kembali melangkah, yang berarti, Areta telah yakin untuk putus dari Arta
Namun sebelum melangkah, Areta kembali berbicara kepada Arta
"Thanks ya ta, untuk sekian tahun yang menyenangkan. I never expect that we will end up like this.aku senang selama ini, aku bahagia, tapi nyatanya kita emang gak jodoh. Semoga kamu sama Thalia baik - baik aja, semoga kamu sama Thalia baik - baik aja, langgeng sampai kakek - nenek , anak kalian sehat, kamu tolong ya, ikhlasin aku, aju juga pengen cari bahagia aku sendiri" Ucap Areta, setelahnya ia kembali melangkah, tanpa peduli dengan mantan kekasihnya itu
Areta pergi entah kemana, ia membawa dirinya untuk menjauh sejenak dari Arta hanya untuk sekedar menenangkan diri, toh biar bagaimana pun juga, ini adalah keputusan yang ia ambil , ia harus menerima pahit manis nya. Sementara Bayu sejak tadi sudah menghubungi nya namun ia tidak peduli, Hari ini Areta ingin menhendiri dulu ia tidak ingin di ganggu oleh orang lain
"Gue lama - lama gila kalau kayak gini, bego banget astagaa" Ucap Areta kepada dirinya sendiri, ia bahkan sudah hampir merasa frustasi karena galau berkepanjangan yang ia rasakan
Areta mengutuk dirinya sendiri dalam hati, seharusnya sewaktu Artha bilang bahwa ia akan dijodohkan dengan wanita lain Seharusnya kalau itu ya sudah melepaskan Artha tidak seperti saat ini sehingga ia harus merasakan pahitnya patah hati untuk kesekian kalinya
Areta membawa dirinya entah ke mana di sepanjang perjalanan ia terus-terusan hampir menabrak orang ataupun kendaraan lain karena ia tidak fokus pikirannya ada pada harta yang tadi menunggunya di depan pintu apartemen. Entah Apa yang membuat Areta tiba-tiba membawa dirinya menuju Rumah Bayu padahal Ia tahu jelas bahwa Bayu tidak berada di sana iya tahu jelas bahwa Bayu sedang berada di apartemen nya sendiri . Areta tidak langsung turun, melainkan Ia hanya diam di atas mobil sembari memikirkan keputusannya apakah ini adalah keputusan yang tepat atau tidak untuk dirinya dan hubungannya bersama Artha
Sepertinya dari dalam rumah Bayu ada yang sadar bahwa mobil Areta berhenti di sana sesaat setelah seorang perempuan keluar dari sana yang sepertinya orang itu adalah pembantu Bayu Areta buru-buru terbalik mobilnya kemudian pergi begitu saja tanpa peduli dengan suara panggilan perempuan tersebut. setelah berhasil pergi dari rumah Bayu Areta langsung menelpon pria tersebut entah apa yang membuatnya merasa ia ingin sekali ditemani oleh Bayu saat ini padahal dulu dulu saat Bayu berusaha mencari perhatiannya ia begitu tidak suka
"Bayu, kamu ada di mana? I need you right now" Ucap Areta sembari menahan tangis nya sendiri
"Ahh? Aku ? Aku lagi di apartement baru aja mau keluar buat beli sarapan, ini kamu ada di mana? Biar aku samperin" Jawab Bayu dengan nada yang begitu khawatir karena ia mendengar suara tangis dari Areta
"Aku... aku lagi ada di dekat rumah kamu"
"Shareloc, aku kesana sekarang" ucap Bayu
Tidak lama kemudian Bayu datang menghampiri Areta yang sedang terduduk merenung di sebuah restoran junk food kesukaannya. Bayu langsung duduk di hadapan Areta kemudian ia mulai mengintrogasi gadis itu karena Gadis itu sudah kehilangan suaranya akibat menangis
" you okay?" Tanya Bayu , Areta mengangguk.
"I just need you, need you here. Aku gak mau sendirian" Jawab Areta sembari mengusap air mata di pipi nya.
Bayu tersenyum hangat kemudian ia juga turut menghapus air mata di pipi gadis itu. Hati nya terasa menghangat ketika tahu bahwa Areta membutuhkannya. Entahlah. Entah kenapa.
"I'm here, just for you" Ucap Bayu yang sukses membuat Areta diam dan reda akan tangisnya sendiri
Mereka berdua akhirnya sama-sama diam sehingga setelah sekian lama tiba-tiba aretha membuka suara iya tiba-tiba memegang tangan Bayu kemudian menatap mata pria itu dalam-dalam. Seketika Bayu langsung merasakan debaran jantung yang tidak karuan di dadanya padahal seharusnya ia biasa saja namun tidak bisa Iya yakin bahwa Areta masih pemegang utama di hatinya
" Bayu Aku mau jadi istri kamu" ucap Areta yang sukses membuat Bayu terlonjak kaget sekaligus senang karena mendengar ucapan Areta
"Kamu tuh, aku ga siap ya di bercandain" Ucap Bayu
"Enggak, aku gak bercanda, aku emang pengen jadi istri kamu" Jawab Areta dengan tatapan yang begitu terlihat sungguh - sungguh
"Ini kamu serius apa gimana ta? Asli kok tiba - tiba banget sih?" Tanya Bayu yang masih tidak percaya dengan permintaan Areta barusan
Areta tersenyum singkat
"Ya serius, segerakan" ucap Areta, Bayu lantas mengangguk senang
"Semoga ini bisa jadi jalan buat aku ngelupain kamu ta" ucap Areta dalam hati
*
Hari - hari berlalu begitu cepat , kabar mengenai pernikahan Areta dan Bayu pun tersebar di seisi kantor termasuk kepada Arta pria itu terus-terusan menghubungi aretha untuk memperbaiki hubungan mereka namun tentu saja mereka menolak sebab tahu bahwa semuanya akan hancur Jika saja ia bersedia untuk menamai Arta. Di beberapa kesempatan Artha seringkali berusaha mengajak Areta untuk berbicara namun tentu saja Areta menolak karena tidak ingin menghancurkan usahanya selama ini lagi pula selama di kantor Bayu terlalu sering berada di dekat Arita sehingga orang lain termasuk Arta sedikit sulit untuk berbicara dengan wanita itu
" Areta ada ada? " Tanya Artha kepada salah satu teman Areta yang sedang berpapasan dengannya di sebuah lorong menuju dapur kantor
"Tadi sih ada tapi kan ini jam makan siang ya Terus kalau nggak salah tadi kata Areta dia lagi urusin baju pengantinnya jadi dia lagi pergi sama Bayu By the way Pak Apa kabar sama bini lo sehat dia? "
Arta mengangguk pelan menjawab pertanyaan teman Areta itu. Rasanya begitu lemas dan sekaligus sakit hati karena mendengar cerita sedang pergi bersama Bayu untuk mengurus pakaian pengantin mereka