22. Di Pestanya Ria

1002 Kata

Acara syukurannya Ria tinggal beberapa jam lagi. Beruntung kue pesanan sudah siap kubuat. Sekarang saatnya untuk berbenah diri. Agar terlihat maksimal di acara itu, sengaja aku berhias lebih. Mungkin ini efek karena sedang bahagia, atau memang lagi ganjen. Entahlah! Yang pasti hari ini hatiku lumayan ceria, karena akan berjumpa kawan-kawan lama di rumahnya Ria. Ini bukan sekadar teman-teman geng arisan yang biasa sering ngajak nongkrong. Melainkan kawan-kawan semasa kuliah dulu. Ketika tengah menyapukan blush-on ke pipi, pintu kamar berderit. Dari cermin rias besar terlihat wajah Mas Ferdi yang menyembul dari balik pintu. Lelaki itu baru saja pulang dari kantornya. Masih dengan mengenakan sepatu dia menjatuhkan diri di ranjang. "Mau ke mana?" tanya dia dengan terus memandangiku yang mas

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN