Delapan Belas

1815 Kata

“Sayang, bangun ... sarapan dulu yuk, sudah siang lho,” ucap ibu Regan, suara lembutnya membangunkan Renata yang semalam memang menginap di rumahnya, di kamar yang pernah ditempatinya sebelum menikah dengan Regan. Renata membuka matanya dan mengerjap menadapati cahaya mentari yang menembus melalui jendela kamarnya, melihat ke sekeliling, seolah mengumpulkan kesaradarannya untuk memastikan bahwa dia berada di kamar yang ditempatinya dulu. Ibu Regan tersenyum dan mengusap lengan Renata. “Yuk mandi habis itu sarapan, mama tunggu dibawah ya,” ucap ibu Regan sambil tersenyum hangat. Renata hanya mengangguk dan kembali memejamkan mata. “Re ... ,” panggil ibu Regan. “Iya, Ma. Ini bangun nih,” sahut Renata sambil duduk dengan mata terpejam, membuat ibu Regan terkekeh, ada – ada saja tingkah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN