"Bukan hanya Mark yang tertekan, Russel, tetapi kita juga," ucap Zack. "Aku tidak dapat menerima dengan semua yang sudah terjadi kepada Patricio dan yang lainnya. Para kadal itu membantai dan menyantap nyaris seluruh tetangga kita!" Russel mengusap wajah kasar, sekali lagi menoleh ke belakang. Melihat keadaan Mark dan Jonah yang sepertinya sudah tertidur lelap. "Sebaiknya jangan keras-keras bila berbicara masalah ini," ucap pria berbuat pirang itu. "Aku khawatir Mark kenapa-kenapa. Kau tahu sendiri kalau ia baru saja kehilangan kedua orang tuanya." Zack mengerang. "Astaga, maafkan aku!" Ia menoleh ke belakang sekilas. "Aku tidak sadar akan hal itu. Aku hanya ...." Zack mengibaskan tangan kacau. "Kau pasti mengerti, Russel. Aku memang baru mengenal mereka beberapa hari ini tapi rasanya