Bab 15. Melepaskan Hasrat+

1249 Kata

Jupiter masih duduk di sebelah Jelita yang murung di kafe tempat mereka bertemu beberapa saat lalu. Jupiter meninggalkan konvensi di tempat ia seharusnya menjadi seorang pembicara. Namun demi menemani Jelita, ia pergi begitu saja meninggalkan asistennya yang kelimpungan tertimpa akibat dari perilakunya. Tanpa kasihan, Jupiter bahkan mematikan ponsel agar asistennya Demian Rhodes tak meneleponnya lagi. “Apa kamu akan terus diam saja?” tanya Jupiter kemudian. Jelita terlihat hanya menaik dan menurunkan kantung teh yang ia pesan. Jelita tak suka kafein jadi ia tak minum kopi. Sedangkan Jupiter memilih kopi yang bisa menghangatkan tubuhnya di musim gugur seperti ini. “Aku sedang sedih,” jawab Jelita masih menatap meja kopi mereka dengan tatapan kosong. Jupiter mendengus tersenyum. “Apa kamu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN