Tatapan matanya menyorot tajam padaku yang terduduk tak berdaya di hadapannya. Setelah dua kali mangkir menemuinya, pada hari ini, aku tak bisa menghindarinya lagi. Bhumika datang ke kost-anku dengan wajahnya yang sekeruh awan yang siap memuntahkan hujan. Kami duduk di ruang tamu kos, dengan Alia berada di pangkuanku.
Kebetulan, hari ini aku masuk bekerja di shift-2, dari pukul tiga sore hingga pukul sepuluh malam nanti. Sehingga pada siang hari aku berada di kos. Aku sedang menidurkan Alia tadi, ketika pintu kamarku diketuk oleh penjaga kos yang memberitahukan seseorang mencariku. Tak pernah aku bermimpi, jika Bhumika lah yang datang kemari.
Sejak beberapa menit lalu, kebisuan masih membelenggu kami. Aku memilih untuk diam, karena ingin mendengar tanggapannya tentang Alia. Alia sendir
