Suara dering telepon mengejutkan Nara. Gadis itu segera melihat ke layar ponselnya dan menemukan nama Elang di sana. Dia sampai mengucek matanya untuk memastikan kalau nama yang tertera di sana memang benar-benar milik lelaki itu. "Siapa, Nara? Kenapa kamu tidak segera mengangkat teleponnya?" Narti yang memperhatikan tingkah aneh anaknya pun berkomentar. "Ini, temanku yang meminjamkan uang untuk operasi Bapak. Kalau begitu, aku angkat dulu telepon dari dia ya, Bu?" "Ya sudah sana. Jangan lupa, sampaikan salam dari Ibu." "Pasti. Aku tinggal dulu sebentar," Nara berjalan menjauh dari Narti. Dia segera menekan tombol hijau di layar ponselnya. Rasa lega dan bahagia mengisi ruang hatinya saat mendapatkan panggilan dari Elang. Sebesar itu efeknya, bahkan Nara tidak merasakan hal yang sam