***
Arlo turun dari mobil dengan langkah lebar, wajahnya menampakkan kecemasan yang mendalam. Pria yang merupakan asisten pribadi Al tersebut segera berlari menghampiri mobil sang Tuan, merasakan ada sesuatu yang tidak beres.
Al, dengan sigap, membuka pintu mobil. "Tuan, Anda baik-baik saja?" tanya Arlo, suaranya bergetar, napasnya memburu saat ia memandang khawatir pada Al. Darah segar mengalir dari luka di kening pria paruh baya itu, menambah ketegangan dalam situasi yang sudah genting.
Al segera turun dari mobil dan berdiri tegak di hadapan Arlo. "Aku baik-baik saja. Sekarang, segera susul Michael. Jangan biarkan anak itu lolos!" perintahnya, matanya menatap Arlo dengan tajam, seolah menuntut kepatuhan tanpa memedulikan luka di keningnya atau rasa pusing yang mulai menyergapnya.
Ar
