25. Keambiguan Dhika

2159 Kata

Akhirnya, hari ini aku kembali ke Jogja. Mas Dipta jadi membelikanku tiket bisnis, tetapi dia sama sekali tidak menambahi uang saku barang sepeser pun. Tidak hanya Mas Dipta, Papa dan Mama pun sama. Kecuali uang lima juta yang diberikan Papa tepat di hari aku pulang, mereka tidak memberiku uang lagi. Tidak apa-apa. Aku baik-baik saja. “Kalau udah sampai kos, jangan lupa kabari Mama, Des,” ucap Mama yang langsung kuacungi jempol. “Siap, Ma.” “Dari Kulonprogo ke kosmu naik apa, Cil?” tanya Mas Dipta. Memang, berangkat ke bandara kali ini aku diantar Mas Dipta dan Mama. “Kan aku punya temen. Nanti dijemput dia.” “Oke.” Aku lega karena Mas Dipta langsung mengangguk dan tidak bertanya lebih lanjut. Mama sendiri sempat menatapku agak aneh, tetapi aku berusaha biasa-biasa saja. Semoga mere

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN