Mobil merah milik Elena memasuki tempat parkir Perusahan Bank Global, dua wanita cantik keluar dari mobil. Mama Ema dengan dress cream sebatas lutut dipadu padan dengan blazer dan Elena mengunakan celana panjang, kemeja putih dan jas berwarna navy, rambut panjang yang tersanggul rapi, perempuan itu berjalan elegan bersama Ema Lorenza pemilik utama perusahaan.
Semua orang menunduk menyambut kedatangan Ema dan Elena yan tersenyum manis dan cantik, tidak ada yang percaya jika gadis itu akan menggantikan Mama dan Pamannya untuk memegang perusahaan yang hampir bangkrut itu. Seorang wanita membuka pintu untuk dua wanita yang berjalan dengan percaya diri masuk ke ruangan Ceo.
“Selamat pagi Paman.” Elena tersenyum.
“Elena, Mba, apa yang membuat kalian datang ke perusahaan?” Sandero terkejut.
“Dero, Elena telah menyelesaikan kuliahnya dan mendapatkan gelas master, mulai sekarang ia akan memegang langsung perusahaan.” Ema melirik sekretaris dengan pakaian seksi berdiri di damping Dero dan tergesa-gesa keluar.
“Apa, bagaimana bisa secepat ini?” tanya Dero bingung.
“Sepertinya Paman tidak tahu jika aku ikut kelas Akselerasi.” Elena tersenyum dan duduk di sofa dengan menyilangkan kakinya.
“Mba, berikan aku kesempatan untuk menyelesaikan masalah yang ada di perusahaan.” Dero berjalan mendekati Ema.
“Dero.” Suara Mama Ema terdengar lembut.
“Tidak usah khawatir paman, aku akan menyelesaikan masalah yang telah paman ciptakan di perusahaan.” Elena berdiri.
“Elena, apa maksud kamu?” Dero terlihat marah.
“Kamu hanya anak kecil yang baru selesai kuliah.” Dero meninggikan suaranya.
“Terimakasih atas pujian Paman Dero, selama di kampus aku telah menyelesaikan banyak kasus perusahaan yang sedang berkembang dan aku memliki kesempatan menyelidiki Bank Global yang hampir kehilangan nama baik karena penipuan dana para pemegang saham.” Elena melemparkan berkas di atas meja.
Tangan Dero bergetar membuka lembaran demi lembaran kertas berisi permasalahan yang terjadi di perusahaan selama berada di bawah pimpinan dirinya. Ia sangat terkejut bagaimana bisa gadis muda yang baru mendapatkan kelulusan telah memiliki bukti nyata kejahatannya tanpa ada yang terlewatkan.
“Apa kamu akan memenjarakan diriku?” Dero menggenggam erat berkas di tangannya.
“Aku tidak akan melakukan itu kepada pamanku, sebaiknya paman segera kumpulkan semua orang dan umumkan kepemilikan perusahan.” Elena tersenyum.
“Mba, bagaimana kamu bisa melahirkan gadis yang dingin ini?” Dero melihat ke arah Ema.
“Aku bersyukur memiliki putri cerdas seperti Elena.” Ema tersenyum.
“Aku tidak menyangka kamu akan menyia-nyiakan kesempatan yang telah aku berikan.” Ema menatap tajam pada adik iparnya. Ia menitipkan perusahaan untuk menenangkan diri karena Sanjaya membawa pulang Ambarwati dan putri haram mereka ke rumah.
“Mba, maafkan aku.” Dero menyentuh tangan Ema.
“Paman, aku akan menarik semua aset mewah milik paman untuk menutupi kerugian perusahaan.” Elena tersenyum.
“Elen.” Dero menekankan suaranya.
“Aku tunggu sepuluh menit untuk mengumpulkan semua orang penting perusahaan di aula utama, ayo Ma.” Elena menarik tangan Mama.
“Arrg.” Dero melempar berkas yang ada di tangannya ke lantai.
“Aku tidak percaya gadis kecil yang manis itu akan berubah menjadi wanita yang kejam.” Dero berjalan menuju kursinya menghubungi asisten perusahaan agar mengumpulkan semua orang penting yang tergabung dalam perusahaan di aula.
Elena dan Mama berdiri di podium lantai atas, ia bisa melihat semua orang yang berada di bawah. Mata tajam wanita itu meneliti semua orang yang melihat kearah dirinya. Semua bertanya-tanya tentang informasi yang akan mereka dengar, ada rasa khawatir tentang pemecatan dan penutupan perusahaan karena kerugian yang semakin bertambah.
“Selamat pagi semuanya, maaf mengganggu waktu yang sangat berharga anda dalam menyelesaikan pekerjaan, mohon perhatiannya sebentar.” Elena tersenyum.
“Perkenalkan nama saya Elena putri dari Mama Ema Lorenza pemilik perusahaan Bank Global yang selama beberapa tahun terakhir dipegang oleh Paman Sandero adik ipar dari Mamaku.” Elena melirik Dero yang terdiam.
“Mulai hari, saya yang akan memimpin perusahaan Bank Global.” Elena menatap tajam pada semua orang, meneliti wajah yang benar-benar ingin bertahan di bawah pimpinan dirinya atau manusia yang hanya bemalasan.
“Hari ini silahkan buatkan laporan dari masing-masing divisi dan serahkan langsung kepada diriku.” Elena tersenyum.
“Kumpulkan secepatnya tetapi buat sebaik-baiknya, aku akan melakukan pembersihan, pertukaran dan perbaikan perusahaan dari divisi paling bawah.” Senyuman di wajah cantik Elena menghilang, ia terlihat serius.
“Silakan kembali ke pekerjaan kalian masing-masing, jika ada yang bekerja tidak sesuai dengan kompetisi dan jenjang yang dimiliki, silahkan melaporkan diri melalu divisi karyawan.” Elena kembali tersenyum cantik.
“Terimakasih untuk perhatian dan waktu yang telah kalian berikan, selamat pagi.” Elena tersenyum. Semua kembali ke ruangan masing-masing, mereka merasa gadis itu bertindak jauh lebih dewasa dari usianya. Baru lulus kuliah seakan sudah memiliki kemampuan luar biasa dalam memimpin perusahaan.
Para karyawan mulai kembali sibuk dengan pekerjaan mereka yang selama ini terlihat santai, mereka harus segera memberikan laporan kepada bos baru yang seorang wanita muda. Beberapa karyawan pria terpesona akan kecantikan dan jiwa pemimpin yang dimiliki wanita itu tetapi tidak ada yang berani bersuara karena aura dingin menyelimuti ruangan kerja mereka.
“Mba.” Dero menarik tangan Ema menghentikan langkah kaki Elena dan Mamanya.
“Apa paman butuh sesuatu?” tanya Elena tersenyum cantik, tetapi di mata Dero senyuman itu bagaikan duri tajam yang langsung menusuk jantungnya.
“Paman akan bekerja di bagian mana?” tanya Dero kesal.
“Aku akan melihat kemampuan Paman, untuk mengetahui Paman pantas bekerja di divisi mana tetapi tidak mungkin di keuangan.” Elena tersenyum.
“Mba Ema, apa kamu akan menyerahkan semuanya kepada Elena?” Dero menatap tajam pada Mama Ema.
“Aku lebih mempercayai putriku sendiri daripada orang lain.” Mama Ema adalah wanita yang sangat lembut berbeda dengan Elena yang lebih tegas dan berani.
“Paman, keputusan sekarang berada di tangan diriku, semua berkas telah pindah atas nama Elena.” Elena tersenyum pada Paman Dero.
“Baiklah paman, tolong panggilkan kandidat sekretaris dan asisten untuk diriku.” Elena duduk di kursi yang biasa digunakan Dero. Mama tersenyum dan duduk di sofa.
“Elen, dimana sopan santun dirimu pada paman?” Dero emosi.
“Aku tidak memasukan Paman ke dalam penjara karena masih ada rasa hormat pada paman.” Elena menatap tajam pada Dero membuat pria itu bergiding ngeri.
“Dero, mulai sekarang semua perusahan diriku adalah milik Elena.” Mama menatap adik iparnya.
“Baiklah.” Dero keluar dari ruangan dengan perasaan marah.
“Kamu tidak akan bisa menyelamatkan perusahaan ini.” Dero tersenyum ia, mau memindahlan semua uang yang ia ambil dari perusahaan ke rekening luar negeri. Pria itu segera pergi ke pusat keuangan.
“Ada yang bisa saya bantu tuan Dero?” seorang wanita tersenyum.
“Pindahkan semua uang atas nama diriku ke rekening bank lain di luar Bank Global.” Dero terlihat tergesa-gesa.
“Maaf Tuan, semua akun, rekening dan aset anda telah diblokir oleh Bank Global.” Wanita itu memperlihatkan layar komputer yang menampilkan pemblokiran semua milik Dero.
“Apa?” Dero memukul meja dengan keras dan kembali ke ruangan Elena.
“Bagaimana ia melakukan semuanya dengan sangat cepat?” Dero membuka pintu dengan kasar dan melihat semua berkas yang ada di dalam lemari kaca telah berada di lantai dan Elena fokus pada layar computer yang ada di atas meja kerja.
“Paman, mana kandidat sekretaris dan asisten yang aku minta?” Elena melihat ke arah Dero yang masih berdiri di depan pintu.
“Mba Ema, apa kamu mau membuat aku menjadi gembel di jalanan?” Dero berjalan mendekati mama Ema yang sedang memeriksa berkas.
“Aku yang melakukan itu semua.” Elena menatap tajam pada Paman Dero.
“Aku juga sudah memutuskan kerjasama dengan Perusahaan Sanjaya.” Elena tersenyum tetapi Mama Ema dan Dero terkejut.
“Mama tidak usah khawatir, aku sudah memiliki perusahaan pengganti.” Elena tersenyum dan beranjak dari kursi.
“Aku akan berkeliling, apa Mama mau ikut?” Elena merapikan blazernya.
“Tentu saja Sayang.” Mama tersenyum dan berjalan mengikuti Elena.
Dero melihat kepergian Elena dan Ema, pria itu segera mendekati computer yang telah di kunci oleh Elena.
“Aaarg.” Dero memukul meja dengan kesal.
Jangan mempercayai manusia melebihi kepercayaan pada Tuhan, manusia adalah makhluk serakah yang suka lupa. Ketika diberikan kepercayaan berlebihan maka akan ia menfaatkan untuk kepentingan sendiri hingga membuat dirimu terluka dan kecewa. Karena berlebihan itu tidak baik.