Sembari menunggu Fatih, Angeline kembali memejamkan matanya, kepalanya masih pusing, kakinya masih berdenyut karena bengkak dan tubuhnya masih lemas. Benar-benar keadaan yang sangat Angeline tidak sukai. Bila saja dia bisa memilih, dia tidak akan memilih merasakan sakit sedemikian rupanya. Tak lama kemudian Fatih datang. Karena Angeline hanya tidur-tiduran saja dengan mata terpejam namun telinga Angeline masih bisa mendengar suara-suara di sekitarnya, sehingga ketika mendengar suara pintu diketuk, Angeline masih bisa dengan jelas mendengarnya dan Angeline langsung membuka matanya. Angeline menoleh, dan dirinya mendapati Fatih yang datang dan membawakan makanan beserta obat yang telah ditebusnya. Fatih langsung meletakkan semua yang dibawanya di atas meja, lalu Fatih membantu A