“Eh, Bos, Beb, tadi kata Ustaz Ahmad, kalau kita udah sampe di pesantren, kita harus ketemu sama Kyainya.” kata Richie. “Namanya siapa?” tanya Angeline. “Yaampun, Bos, gue lupa nanya.” kata Richie sambil menepuk jidatnya sendiri. “Gampanglah itu.” kata Angeline. “Bos, kayanya kita harus siapin nama baru buat kita, Bos. Kalo kenalan pakai nama kita sendiri gue takut kita bakalan diusir.” kata Richie. “Bener juga, Bos. Nggak akan ada sekolah atau lembaga pendidikan apapun yang mau terima kita.” kata Velyn. Angeline terdiam. Dirinya juga membenarkana apa yang dikatakan oleh kedua temannya. Jika dipikir-pikir apa yang dikatakan oleh Richie dan Velyn memang beanr adanya. Angeline bisa mencontoh sekolahnya yang dengan tega mengeluarkan mereka bertiga karena alasan kedua o