Fatih terus mencoba terjaga. Fatih tidak mau membiarkan dirinya lengah dan tertidur. Fatih takut, sangat takut kalau dirinya tidak bisa menahan diri. Fatih melihat nafas Angeline yang mulai teratur, lalu Fatih pun berniat untuk melepaskan tangan Angeline dalam tangannya. “Mama …” panggil Angeline. Fatih menghentikan aktivitasnya yang ingin melepaskan tangan Angeline dari tangannya. Fatih mengamati wajah Angeline. Angeline kembali menangis, air matanya kembali menetes. “Papa … jangan tinggalkan aku. Mama! Papa! Enggak! Jangan pergi, jangan …” kata Angeline meracau. Fatih menjauhkan tangan kanannya yang seperti ingin mengusap air mata di pipi Angeline. Fatih tidak mau menyentuh Angeline. Tidak akan. “Bangun!” kata Fatih. Angeline kembali menangis. Matanya masih terpejam dan cengkeraman