Aku Izin

1864 Kata

“Gimana perasaan kamu?” tanya Dokter Lestari, menatap Alisa yang belum lama tadi melakukan pemeriksaan kandungan. Alisa tersenyum, tangannya bergerak mengusap perutnya yang masih rata. “Ternyata gini ya jadi seorang ibu,” ujar Alisa. “Itu yang saya pikirin tiap hari,” tuturnya. Senyum dokter Lestari pun ikut terukir, senang melihat Alisa yang sudah ikhlas menerima kehamilannya. “Suami kamu ... apa dia masih belum sentuh kamu selama ini?” Dokter Lestari kembali bertanya. Alisa menggelengkan kepalanya pelan. “Belum,” jawabnya. “Udah berapa lama kalian nikah? Kalau enggak salah hitung, kayaknya kamu udah nikah sekitar satu bulanan, ya?” “Iya, kurang lebih satu bulan,” ujar Alisa membenarkan. “Suami kamu betah ya selama satu bulan enggak sentuh kamu,” komentar dokter Lestari. Alisa te

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN