Chapter 44

540 Kata

Kalimat pertama yang dikeluarkan Ajeng saat itu—kepada dirinya—mengandung sinisme yang entah kenapa, justru terdengar lucu di telinga Ale. "Nggak usah ngelihatin terus. Aku bukan pisang." Dengan kata lain, Ajeng menyamakan Ale dengan seekor monyet. Seharusnya, Ale tersinggung. Akan tetapi, cowok itu justru tertawa. Tawa yang terbawa sampai sekarang, ketika dirinya melamun sambil menatap langit langit kamar. Tawa yang membuat ketiga temannya mengalihkan fokus dari game yang sedang mereka mainkan. Aldi, Fatir, dan Galih menatap Ale dengan kepala penuh tanda tanya. Seingat mereka, Nalendra Al Ghifari berkata akan tidur dan absen dulu bermain PES. Alasannya, capek akibat semalam begadang demi mengalahkan senior di tempat kosnya itu. "Buset, Le." Fatir berujar. "Ngagetin aja. Gue kira,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN