"Mas tahu, kan, Ajeng pacaran sama Ilham?" Wira mengangguk. "Cowok yang jarang ngajak kamu pergi itu?" Ajeng menyikut perut samping Wira. Merasa kesal, karena kakak yanitu menggoda seorang Ajeng berdiam diri di rumah di kala anak muda sebaya dirinya melakukan keseruan pada Minggu malam. "Bukan itu poinnya, Mas." "Lalu, apa?" Ajeng diam. Sebenarnya, dia belum siap untuk membagi cerita pada siapa pun. Rasa takut akan penghakiman membuat cewek itu menahan diri untuk menghubungi kedua sahabatnya, lalu meluapkan segala masalah yang dia hadapi kepada mereka. Dia tidak bisa melakukan itu. Nilakandi Ajeng Kiani menatap sang kakak dalam dalam. haruskah dia menceritakan soal Ale dan Ilham? Soal hatinya yang mulai goyah. Tentang dirinya yang merasa kehilangan. *** Nalendra Al Ghifari menat