Chapter 47

707 Kata

Wira terkekeh. "Nanti, kalau hati kamu udah memutuskan, udah yakin, kamu pasti menemukan cara untuk berbicara dengan Ilham atau si pengganggu itu." Wira menyebut Ale dengan sebutan si pengganggu karena Ajeng yang memperkenalkan dalam ceritanya seperti itu. Ajeng menatap sang kakak dalam dalam. Dia merasa beruntung. Kakaknya memang tidak seperti kakak orang lain yang banyak bercanda atau sering menggodanya. Akan tetapi, dengan Wira selalu menjadi sandarannya ketika mempunya beban yang sulit diselesaikan, Ajeng merasa hidupnya sudah diberkati sedemikian rupa. Rezeki yang dia dapat dari Sang Pencipta bukan main-main: keluarga yang pengertian dan saling menyayangi. Cewek itu sudah memutuskan, tidak akan membiarkan dirinya bertemu kedua cowok yang saat ini menjadi beban pikirannya. Supaya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN