Chapter 15

1473 Kata

Ajeng mendelik, paham kalau sifat cemburuan Ilham sedang muncul ke permukaan. Cemburu yang dituntun oleh praduganya. "Beneranlah. Kamu pikir siapa hah?" "Aku pikir dia yang ngebikin kamu ngotot menghindari aku." Ucapan Ilham membuat Ajeng terbelalak. Gadis itu menahan napas, matanya melotot, tidak terima akan pemikiran Ilham yang terkesan menuduhnya. Tidak peka juga? Seharusnya Ilham merenung, lalu sadari bahwa kesalahan berada pada laki-laki itu. Ajeng bahkan selalu membenci Ale agar perasaannya terjaga. Dan sekarang, pacarnya itu membuat seolah-olah dirinyalah yang berdosa. Amarah yang menggelegak di d**a, memunculkan hasrat dalam diri Ajeng untuk memblungsing pacarnya itu. Haruskah Ajeng melakukannya di sini? Di tempat umum ini? *** Nongkrong di kafe sambil diiringi musik akustik s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN