"Boleh saya bergabung di sini?" Nesya mengulang pertanyaan ketika kami hanya diam. Aku terlalu kaget dengan kedatangannya di tempat ini. Aku takut Nesya akan berbuat nekat apalagi ada Abyan di sini. Putraku tidak boleh tahu siapa Nesya. Aku tidak ingin Abyan makin kecewa padaku dan mejauh dariku. "Silakan, tapi maaf kami sudah selesai dan sebentar lagi harus pulang." Mama menjawab dengan nada yang terkesan dingin. "Tidak apa, Tante." Nesya tersenyum simpul, matanya melirik ke arah Abyan. "Hai anak ganteng. Ini pasti Abyan kan?" "Iya, Tante." "Kenalkan, nama Tante, Nesya. Tante ... temannya papa kamu." Nesya melirik sekilas ke arahku. Tangannya terulur ke arah Abyan, tetapi tentu saja putraku tidak menyambutnya. Dahi wanita itu mengernyit. "Abyan gak mau bersalaman sama Tante?" tan