Bab 37. Sarapan Dan Harapan 1

1698 Kata

# Nyonya Citra menatap ponselnya. Selama beberapa saat dirinya merasa ragu untuk menghubungi Luna. Pada akhirnya dia kembali memberikan ponselnya pada Rahma. "Tak apa. Tak perlulah Rahma. Takut mengganggu Luna," ucap Nyonya Citra dengan wajah sedikit sendu. Terlihat jelas kalau sebenarnya dia sangat ingin berbicara dengan putrinya, Luna. Namun Rahma mengambil tangan Nyonya Citra dan kembali meletakkan benda pipih itu di tangan Nyonya Citra. "Puan, mustahil seorang anak merasa terganggu dengan panggilan daripada ibunya sendiri. Lagi pun Ci Luna anak yang baik dan berbakti," ucap Rahma. Karena dorongan Rahma itulah, akhirnya Nyonya Citra memutuskan untuk menghubungi Luna. Panggilan berdering beberapa kali namun Luna belum mengangkatnya. Nyonya Citra kembali terlihat ragu "Dia mung

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN