Noora akhirnya pergi ke rumah sakit melakulan pemeriksaan, namun tetap saja Astrid dan satu orang suruhan lain dari Kennan terus mengikutinya. Benar-benar tidak ada celah untuk Noora lari, Noora sudah sangat kesal sekali di perlakukan seperti ini. Di tempat lain Nadilla dan pembantunya baru saja mengantarkan barang-barang milik Noora kediaman yang akan di tempati oleh Kennan dan Noora putrinya itu. “Hallo ma?” “Hay Kenn, semua barang-barang Noora sudah mama bawa kerumah kalian, beberapa sudah mama rapikan, sisanya ada mba disana tadi masih bantu beresin. Ini mama mau pulang dulu papa kurang sehat.” “Sakit Ma?” “Sudah tenang, biasa namanya sudah tua. Mama mau pulang dulu.” “Baiklah salam buat papa.” “Dimana Noora, sudah sampai dia?” “Sudah ma, sekarang lagi dirumah sakit chek-